Kamis, 26 Desember 2013

Wisata Sejarah Dan Perjuangan Di Makam Dr Soetomo

Melintas di Jalan Bubutan di Kota Surabaya - Jawa Timur, terdapat sebuah bangunan yang berbentuk pendapa. Di bagian depan bangunan itu yang berada di tepi jalan, terdapat ornamen patung yang berbentuk sosok seorang pria dewasa yang mengenakan jas.

Sepintas, tak ada yang istimewa pada bangunan yang bernama Gedung Nasional Indonesia ( GNI ) itu. Tetapi bila kita memasuki kawasan gedung itu dan menyimaknya lebih lanjut, ternyata disana terdapat jejak sejarah perjuangan dr. Soetomo yang merupakan Pahlawan Nasional.
 dr. Soetomo merupakan tokoh pergerakan nasional. Banyak pemikiran dan kiprahnya yang mewarnai sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Apalagi beliau juga merupakan salah satu pendiri gerakan nasional Boedi Oetomo.
 Seperti tertulis dalam prasasti di bawah monumen dr. Soetomo yang tercantum kutipan kata-katanya pada 11 Juli 1925 dan  berbunyi “Senantiasa berjuang kemuka jurusan kita, dengan tiada memperdulikan sendirian dan cela, bahkan tiada menyesali kehilangan dan keluarganya yang harus menderita dari barang-barang yang menyenangkan hidup kita sendiri. " .

dr. Soetomo mendirikan Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 bersama dengan dr. Wahidin Sudirohusodo, dr. Radjiman Wedyodiningrat, dr. Soeradji Tirtonegoro, dr. M Soelaiman, dr. R Tirtokusumo, dr. M Goembrek, dr. Angka Prodjosoedirdjo, dr. Moch Saleh, dr. Gunawan Mangunkusumo, dr. Cipto Mangunkusumo, dr. M Soewarno dan dr Gondo Soewarno. Ia dipercaya menjadi ketuanya. 

Tanggal berdirinya Boedi Oetomo ini kemudian ditetapkan pemerintah sebagai Hari Kebangkitan Nasional.Pada tanggal itu setiap tahunnya di gedung ini diadakan upacara Hari Kebangkitan nasional untuk mengenang sosok dan  kiprah perjuangan dr. Soetomo yang kemudian dilanjutkan dengan berziarah ke makam Dr. Soetomo di bagian belakang pendopo.

Pada hari-hari biasa, makam ini juga cukup ramai didatangi oleh pelajar, mahasiswa, dan pengunjung wisatawan lainnya.


Makam Dr. Soetomo tampak terbuka dan sederhana. Pusaranya berselubung kain putih dengan lantai yang berkeramik warna putih.Bangunan berbentuk cungkup yang berwarna putih menaungi makam itu. 
  
Di bagian depan cungkup terdapat tugu kecil yang memajang foto Dr. Soetomo dengan tulisan Bapak Pergerakan Nasional Indonesia.Sayang foto itu sudah tampak sangat buram sehingga tidak terlihat bentuk dan wujudnya.Taman yang asri dengan berbagai jenis tanaman menghiasi sekitar makam ini.

Bangunan pendapa di bagian depan yang cukup megah itu merupakan gedung serba guna yang biasanya digunakan sebagai tempat seminar, resepsi pernikahan, gelar kesenian dan sebagainya.

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  
OLeh-oleh Khas Tuban 

Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio 
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track 
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio


Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban  
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik 
Eksotisme Tradisi dan Budaya Dalam Pengantin Betawi
Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga

Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban 
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah 
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban 

Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
Koleksi Tengkorak Manusia Di Museum Santet
Sumur Gemuling Yang Keramat Di Makam Sunan Bejagung

Misteri Jutaan Ikan Keramat Di Gua Ngerong 
Jejak Budaya Kerajaan Majapahit Di Candi Jabung
Aksi Premanisme Di Air Terjun Madakaripura 
Ondel-ondel Betawi Yang Unik dan Artistik
Oleh-oleh Dendeng Tokek Dari Probolinggo

Ancaman Maut Di Anak Gunung Kelud 
Jejak Vandalisme Makam Belanda Di Surabaya
Spa Alami Di Wisata Gunung Kelud 
Penampakan Hantu Di Petilasan Gembul
Kelenteng Boo Hway Bio Yang Indah Di Mojoagung

Misteri Gedung Singa Di Kota Surabaya
Nuansa Menegangkan Di Terowongan Gunung Kelud
Tauwa, Kuliner Peranakan Tionghoa Di Nusantara
Sayembara Unik Mengangkat Mesin Ketik Kuno
Sejuta Kekaguman Di Wisata Gunung Kelud

Mobil Mercedes Benz Kuno Peninggalan Bung Karno 
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Nostalgia Bung Karno Dengan Tokoh-tokoh Dunia
Gereja Batu Yang Unik Di Puhsarang Kediri
Patung Budha Sedang Tidur Di Mojokerto

Nostalgia Bung Karno dengan Tokoh Populer Dunia
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Kelenteng Hok Liong Kiong Yang Indah Di Jombang
Patung Makco Thian Shang Sen Mu Di Kediri 
Masjid Cheng Ho Yang Indah Unik Di Surabaya 

Jejak Bioskop Peninggalan Dinasti Sampoerna
Nuansa Misteri Di Mercusuar Sembilangan Madura
Patung Dewi Kwan Im Di Pantai Surabaya
Jejak Kerajaan Majapahit Di Candi Brahu
Jejak Makam Belanda Di Kota Surabaya

Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya 
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan 
Sosok Dokter Perintis Museum SANTET  
Meriahnya Parade Senja Di Grahadi Surabaya 
Pura Mandara Giri Semeru Yang Megah Di Lumajang

Relief Kucing Di Kelenteng Tjoe Ling Kiong - Tuban
Kota TEXAS Di Lamongan 
Museum Yang Menyimpan Benda-Benda Santet 
Harimau dan Singa Liar Di Lamongan
Benda-benda Bernuansa Mistis dan Magis di Museum
Bisnis Tokek Yang Menggiurkan Ala Probolinggo

Kuda Unik Yang Bermahkota dan Bersayap
Jejak Sekolah Presiden Soekarno Di Surabaya
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Di Lamongan
Kisah Ali Baba Di Istana Boneka
Lukisan Ala Komik Di Kelenteng Bojonegoro 


Gadis di Tuban  Penarik Truck Dengan Menggunakan Rambut dan Gigi
Kerangka Gajah Purba Di Lamongan
Wisata Religi Di Makam Sunan Giri
Nasi Krawu Yang Nikmat dan Khas Gresik
Kue Pudak yang Nikmat dan Khas Gresik

Gedung Setan Yang Terkenal Di Surabaya
Mengenang Marching Band Sampoerna Yang Fenomenal
Indahnya Panorama Senja Di Pantai Kartini 
Pasar Tradisional Di Ranuyoso Yang Eksotis
Kelenteng Sumber  Naga Di Kota Probolinggo  

Nenek Penghuni Hutan Pinus Di Banyuwangi 
Bunker Peninggalan Belanda Di Surabaya
Wisata Guci Alit Yang Indah Di Lumajang 
Pura Luhur Poten Di Lautan Pasir Gunung Bromo

Gunung Bromo Yang Indah Dan Mengesankan
Lokomotif Kuno Di Museum Probolinggo
Legenda Tank Amfibi Peninggalan Belanda Di Ranu Grati 
 
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari 
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban 
Indahnya Pantai Panyuran - Tuban 
Pameran Foto Bol Brutu di House Of Sampoerna 

Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Makam Siti Fatimah Binti Maimun Yang Unik 
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio 

Wanita Mini 75 cm dari Tuban 
Nuansa Nostalgia Di Pantai Tasikharjo Tuban 
Tradisi Bubur Suruh Di Makam Sunan Bonang
Buah Kenitu Yang Nikmat Dan Segar 
Kesenian Jaran Bodag Yang Eksotis dari Probolinggo

Bertemu Bajak Laut Di Lamongan
Indahnya Pasar Bunga Kayun Di Surabaya
Wisat` Laut Tuban Yang Mengecewakan
Makam Panjang 9 Meter di Gresik
Arca-arca Kuno Di Pemandian Banyu Biru  
Relief Erotis Di Situs Gua Pasir 

Rumah Kucing Di Lamongan 
Pesona Kuda Jingkrak di Tuban
Rumah Sakit Hantu Di Lamongan 
Foto Gus Dur di Kelenteng Boen Bio 
Gulai Kacang Hijau Yang Unik Ala Surabaya

Nuansa Horor Di Museum Kesehatan
Sumber Air Tawar Di Pantai Boom Tuban 
Ikon Ala Nazi di Kelenteng Kwan Sing Bio
Situs Bangunan Kuno Di Kayangan Api 
Rumah Gajah Mungkur Yang Indah Dan Unik
Museum Anak Kolong Tangga
Jangkar Bermata Empat Di Museum Kambang Putih
Pesona Keindahan Candi Prambanan
Parade Foto-foto Indah Karya Brutuis

Pondok Pesantren Dalam Gua Yang Fenomenal
Minuman Legen Yang Nikmat dan Segar
Jejak Majapahit di Candi Jabung  
Uang Lama Dan Kuno Keluaran Probolinggo
Kesenian Singo Ulung Yang Eksotis Dari Bondowoso


 Tips Mencari  Dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog

 Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #2

Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #3 

Mengenal Karakter Pemasang Iklan Di Blog  
================================================================
Pada dinding Gedung Nasional Indonesia itu terdapat prasasti yang terbuat dari batu marmer yang bertanggal 17 Agustus 1961 dan tercantum nama Presiden Soekarno sebagai pemimpin besar Revolusi. Prasasti itu bertuliskan tentang penghargaan dari pemerintah yang berbentuk bangunan sebagai tanda terima kasih dan  penghormatan atas jasa para pahlawan.

Sedangkan pada halamannya juga terdapat monumen dengan prasasti yang menjelaskan bahwa Gedung Nasional Indonesia itu merupakan tempat pusat pergerakan Partai Indonesia Raya ( Parindra ) di bawah pimpinan dr. Soetomo, tempat pembentukan Komisi Nasional Indonesia ( KNI ), tempat pembentukan Badan Keamanan Rakyat ( BKR ), serta pembentukan Pemuda Putri Republik Indonesia dan salah satu lokasi terjadinya pertempuran 10 November 1945 antara pejuang arek-arek Suroboyo dan tentara sekutu.

Di dinding gedung  itu juga terdpajang foto Dr. Soetomo yang juga sudah tampak kusam.Pada tahun 1996 , Gedung Nasional Indonesia ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya dengan SK Walikota No. 188.45/251/402.104/1996 no urut 1.

Di sekitar Gedung Nasional Indonesia juga terdapat banyak gedung kuno lainnya seperti Gedung Poliklinik Umum PMI kota Surabaya yang dulunya pernah dibom oleh tentara Sekutu dan gedung Majalah Panjebar Semangat yang berbahasa Jawa yang masih bertahan sampai saat ini.

Dr. Soetomo merupakan pemuda pribumi sederhana yg dilahirkan di Desa Ngepeh, Nganjuk pada 30 Juli 1988. Tetapi pemikirannya begitu luar biasa untuk kemajuan, kehormatan dan harga diri bangsanya. Dengan bekal ilmu kedokteran yg dimilikinya sejak lulus 1911,  dr. Soetomo memulai pengabdiannya kepada masyarakat di Semarang, Tuban hingga Lubuk Pakam, Sumatera Timur. Jiwa nasionalismenya pun makin subur, tanpa lelah ia melayani masyarakat di dalam dan luar Pulau  Jawa sambil menyebarkan paham kebangsaan Boedi Oetomo.
 
Yang menarik adalah  kisah cinta dr. Soetomo dengan perawat Belanda bernama Everdina Broering yang kemudian dia nikahi beberapa tahun kemudian. Jalinan kisah cintanya itu pada awalnya sempat ditentang dan memantik protes dari rekan-rekan pergerakannya karena menurut mereka bagaiman bisa seorang tokoh pergerakan nasional dan kebangsaan justru menikah dengan wanita yang berkebangsaan Belanda yang notabene dulunya pernah menjadi penjajah di negeri ini selama ratusan tahun.

Prestasi dr. Soetomo selama mengabdi sebagai dokter pada akhirnya mendorong pemerintah Hindia Belanda memberinya beasiswa mendalami Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin selama empat tahun di Belanda pada tahun 1919.

Everdina Broering meninggal dunia pada tanggal 17 Pebruari 1934 yang kemudian disusul dengan wafatnyadr. Soetomo pada 29 Mei 1938 di usia 50 tahun.Sosok tentang dr. Soetomo  mengingatkan saya pada lembaran uang kertas senilai Rp 1000 emisi tahun 1980.


Bagi penikmat wisata sejarah dan perjuangan bangsa, bangunan Gedung Nasional Indonesia dengan makam dr. Soetomo ini patut masuk dalam daftar kunjungan Anda di Surabaya.

 Apalagi lokasinya hanya berjarak kurang dari 1 km dari kawasan wisata sejarah Monumen Tugu Pahlawan.



0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012. Kumpulan artikel - Posts · Comments
Powered by Blogger